Selasa, 19 November 2013

DAUR ULANG LIMBAH INDUSTRI GARMEN



Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai menjadi produk baru. Produk baru tersebut pada umumnya memiliki kualitas yang lebih rendah karena sudah kehilangan sebagian karakteristik bahannya.


A. Produk Daur Ulang: Keset
Keset berbahan baku limbah garmen memiliki kekuatan dan penampilan yang tidak kalah bersaing dengan yang berbahan baku non-limbah. Bahan bakunya berupa pinggiran kain yang sudah dibauang oleh industri garmen dan disebut tali. Tali yang sudah terkumpul dan dipisah menurut jenis warna dan jenis kainnya kemudian diproses/tenun dengan menggunakan alat tenun yang disebut Tustel. Untuk memberi ikatannya digunakan bahan yang disebut Lusi. Untuk pekerja yang sudah mahir dapat menghasilkan produk keset sebanyak 1,5 kodi atau sejumlah 30 keset per hari atau sekitar 40 kodi per bulan. Pemasaran produk keset tidaklah sulit karena disamping harganya murah juga sudah banyak Bandar/pengepul yang siap menampung hasil keset terseut untuk selanjutnya didistribusikan.dipasarkan ke seluruh pelosok Indonesia. Diagram proses pembuatannya dapat digambarkan sebagai berikut:



B. Produk Daur Ulang: Celana Pendek/ Kolor
Celana pendek/kolor menggunakan bahan baku kain sisa produksi pabrik dengan berbagai ukuran antara lain: 0.5 meter atau kurang, 1.0 m, dan 2 meter keatas, Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan produk dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil, sedang, besar, dan jumbo. Proses pembuatannya adalah sebagai berikut:



C. Produk Daur Ulang: Lap dari Benang Sisa
Terdapat berbagai jenis dan warna benang dari sisa produksi yang masih menempel pada kones. Benang-benang tersebut dikelompokkan menurut jenis dan warnanya kemudian disambung dan digulung ulang melalui mesin Reel hingga didapat gulungan besar hasil gabungan dari sisa-sisa benang. Gulungan besar benang sisa ini selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pada alat tustel. Produk setengah jadi yang keluar dari alat ini kemudian diberi perlakuan akhir dengan cara merapikan bagian pinggirnya dengan mesin obras dan mesin jahit. Dan setelah diberi label serta kemasan maka produk ini sudah dapat dilempar ke pasar. Rangkaian prosesnya adalah sebagai berikut:




0 komentar:

Posting Komentar